Sabtu, 26 Desember 2009

LDII BUKAN ISLAM JAMAAH ATAU PENERUS AJARANNYA

Jakarta-RoL — Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Abdullah Syam menegaskan organisasi yang dipimpinnya bukan merupakan reinkarnasi atau penjelmaan dari organisasi Islam Jamaah dan bukan pula penerus ajarannya. Penegasan tersebut, disampaikannya di sela-sela pembukaan Rakernas LDII di Jakarta, Selasa yang dibuka oleh Menkokesra Aburizal Bakrie. “LDII bukan Islam Jamaah apalagi penerus ajarannya,” tegasnya.
Ia secara tegas menolak opini dan tuduhan negatif bahwa LDII meneruskan ajaran Islam Jamaah. Menurut Abdullah, LDII justru terus melakukan pembinaan terhadap orang-orang yang dulu menganut paham Islam Jamaah.
Ia juga mengatakan, masjid LDII terbuka untuk umum. “Tuduhan soal keamiran juga tidak benar. Kita mempelajari ilmu kepemimpinan itu, untuk melaksanakan berbagai keputusan LDII agar sampai tingkat bawah,” katanya sambil menambahkan bahwa LDII tetap berideologi pada Pancasila dan UUD 1945.
Fokus pengembangan dakwah LDII lebih menekankan pada bidang ekonomi dengan mengembangkan lembaga ekonomi syariah dan bekerja sama dengan semua pihak demi terciptanya kerukunan umat.
LDII katanya, juga terus melakukan pendekatan klarifikasi mulai dari tingkat bawah di berbagai daerah. “Ini sesuai dengan permintaan dari Majelis Ulama Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin meminta LDII agar melakukan klarifikasi dari bawah untuk menyakinkan masyarakat bahwa ajarannya tidak sesat.
Meski demikian, menurut Ma’ruf, MUI sendiri belum mengerluarkan fatwa mengenai LDII, karena sampai saat ini masih dalam proses. Namun, secara pribadi dia menyambut baik kembalinya LDII bergabung dengan MUI serta ormas Islam lainnya.
“Masak orang mau baik tidak boleh. Memangnya kita yang membuka pintu surga,” katanya. Ia juga mengaku telah menerima pimpinan LDII dan mendengar penjelasan langsung dari mereka bahwa LDII tidak menganut paham Islam Jamaah yang dianggap sesat. (antara) – is

LDII TIDAK IDENTIK DENGAN ISLAM JAMAAH

JAKARTA–MIOL: Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Abdullah Syam menyatakan LDII tidak identik dengan Islam Jemaah yang pernah dilarang berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Saya tegaskan LDII tidak memiliki hubungan dan tidak ada hubungannya dengan Islam Jemaah,” kata KH Abdullah Syam pada acara Media Gathering menyambut Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII di Jakarta, Senin (5/3).
Menurut Abdullah Syam momentum Rakernas yang berlangsung Selasa (6/3) hingga Kamis (8/3) di Jakarta, akan menjawab berbagai tuduhan miring dan stigma negatif yang pernah melekat pada LDII. Dijadwalkan acara Rakernas yang bakal diikuti ribuan jemaah LDII dari seluruh Indonesia akan dibuka Menko Kesra Aburizal Bakrie.
Kehadiran LDII yang sebelumnyya bernama Lemkari (Lembaga Karyawan Dakwah Islam) didirikan pada 1972 bertujuan meluruskan dan membina para anggota Islam Jemaah. Abdullah Syam mengungkapkan LDII telah menjelaskan kepada Komisi Fatwa MUI yang diketuai KH Ma’ruf Amin, tidak benar anggota LDII pada saat salat berjamaah tidak boleh mengambil imam selain orang dari kelompoknya.
“Kami juga menolak anggapan jemaah LDII suka ‘mengkafirkan’ mereka yang bukan jamaah LDII,” tandasnya.
Koordinator Bidang Dakwah LDII, H Chriswanto Santoso menambahkan tuduhan eksklusif yang dialamatkan kepada LDII juga tidak benar. “LDII tidak mengajarkan doktrin ekslusif dalam bermasyarakat dan juga beribadah, ” ujarnya seraya mengakui kemungkinan adanya jemaah yang tidak terkontrol dengan sikap seperti itu.
Namun kalaupun ada, kata Chriswanto, sifatnya perorangan semata dan bukan menjadi ajaran LDII. Ia mengungkapkan Ketua Umum LDII ketika bertemu Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma’ruf Amin dan pimpinan MUI lainnya telah disumpah untuk menyampaikan pernyataan yang benar mengenai LDII.
Menjawab pertanyaan tentang hubungan LDII dengan NU dan Muhammadiyah, Chriswanto menandaskan LDII telah membaur dengan kedua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Bahkan beberapa kader LDII ada yang dipercaya menjadi pengurus MUI di beberapa daerah seperti di Sumatra Selatan dan Jawa Timur.
Ketua Panitia Rakernas LDII Iskandar Siregar mengatakan, rakernas kali ini akan memfokuskan pada pengembangan ekonomi syariah sebagai salah satu solusi dalam peningkatan kesejahteraan umat dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Iskandar mengemukakan sejumlah tokoh telah diundang sebagai pembicara. Antara lain Kapolri Jendral Sutanto, Ketua Komisi Fatwa MUI Ma’ruf Amin, Mendagri Moh Ma’ruf, tokoh NU Ahmad Bagja, pakar ekonomi syariah, praktisi pers dan lain-lain. (Bay/OL-02).